Potret Pendidikan Sekolah di Kebun Sawit: SD Perdana Sukamara

Kabupaten Sukamara merupakan wilayah yang memiliki populasi penduduk paling sedikit di wilayah Kalimantan Tengah. Dengan pernyataan ini, ketersediaan guru yang layak untuk mengajar pun sedikit sedangkan kebutuhan guru yang berkualitas guna pemerataan pendidikan di Kalimantan Tengah terus meningkat.

Fenomena kurangnya guru yang berkualitas karena sulitnya menjangkau pelatihan yang dapat menunjang karir guru, ditambah dengan https://www.kemenagkabbekasi.com/ letak geografis Kabupaten Sukamara dengan banyaknya aliran sungai arus deras dan perkebunan sawit membuat seakan-akan mereka terjebak di area tersebut.

Hal ini dirasakan oleh SD Perdana Sukamara, salah satu sekolah yang berada di tengah perkebunan sawit di Kabupaten Sukamara. Krisdiana, Kepala SD Perdana Sukamara dan guru yang merangkap sebagai guru kelas 5 menceritakan tentang pengalamannya mengenai kebutuhannya tersebut.

Krisdiana menyadari sulitnya untuk menjangkau pelatihan yang memadai di Kabupaten Sukamara. Satu-satunya hal yang Ia lakukan adalah mengikuti pelatihan sendiri dan melanjutkan diseminasi di sekolah.

“Terkadang saya kesulitan untuk melakukan pelatihan ini, jarak yang jauh karena pelatihan dilakukan di pusat kota sehingga membuat saya lelah. Tapi saya tidak ingin menyerah, guru di sekolah harus mendapatkan ilmu yang layak agar menjadi guru berkualitas untuk mengajar” ujar Krisdiana.

Ada banyak cara yang Krisdiana lakukan. Ia pernah mengundang tutor untuk melakukan pelatihan di sekolah namun terpaksa dibatalkan karena sekolah sulit terjangkau. Ia juga menceritakan jika sekolah selalu telat mendapatkan modul pembelajaran membuat Krisdiana harus mengambil modul itu sendiri ke kantor Dinas Pendidikan.

Menanggapi hal ini, Putera Sampoerna Foundation bersama PT Sampoerna Agro berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Sukamara dengan memberikan pelatihan yang memadai melalui Lighthouse School Program.

Program ini dilakukan dengan memberikan beragam pelatihan dan pendampingan oleh fasilitator PSF melalui intervensi secara langsung di sekolah sehingga para guru mendapatkan ilmu dan pengalaman pelatihan secara optimal.

Mengingat saat ini perlu dilakukan pemerataan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka, SD Perdana juga diberikan pelatihan dan pendampingan tentang karakteristik dan tahap implementasi Kurikulum Merdeka sehingga SD Perdana siap untuk memulai Kurikulum Merdeka.

Pelatihan yang dilakukan di sekolah kini lambat laun dirasakan dampaknya oleh guru. Krisdiana mengatakan jika sekarang guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dibandingkan sebelumnya. “Setelah beberapa pelatihan dilakukan di sekolah, guru mulai mencoba menerapkan di kelas. Diluar dugaan ternyata siswa suka metode mengajar seperti ini” jelas Krisdiana.

Dengan pelatihan yang dilakukan di sekolah membuat SD Perdana kini siap menjadi mercusuar di wilayah Sukamara dengan mengimplementasikan beragam metode pembelajaran yang menyenangkan dan siap berbagi kepada sekolah sekitar Sukamara.

Leave a comment

Ihre E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert